Jaminan selama Pelaksanaan Proyek – Perusahaan pengadaan proyek haruslah membangun kepercayaan konsumen. Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan tanggung jawab atas proyek yang dikerjakan. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan menyertakan beberapa jaminan terkait proyek. Salah satu yang terpenting adalah jaminan pelaksanaan proyek yang akan berlaku selama proyek berjalan.

Jaminan selama Pelaksanaan Proyek

Sebuah proyek tentu akan menggunakan dana dalam jumlah yang besar. Karenanya dibutuhkan kepercayaan dan tanggung jawab yang besar dalam berjalannya sebuah proyek. Hal ini yang kemudian mendorong jaminan selama berjalannya sebuah proyek menjadi suatu hal yang penting. Untuk itu, mari simak beberapa hal tentang pengadaan jaminan proyek berikut ini:

Jaminan selama Pelaksanaan Proyek

Yang perlu diketahui pertama kali adalah tentang jaminan ini sendiri. Jaminan yang berlaku selama pelaksanaan sebuah proyek dikenal juga dengan jaminan pelaksanaan. Pada pihak penjamin biasa juga ditemukan dengan nama surety bond. Jaminan ini menjamin kelancaran yang terkait dengan seluruh proses selama pelaksanaan proyek.

Jaminan ini sifatnya sangat disarankan karena dapat menjamin minimnya kerugian yang mungkin terjadi. Semua pemilik modal tentu ingin proyeknya selesai dengan sempurna, bukannya malah mangkrak. Karenanya, jaminan ini juga bisa menjadi pencegah pihak pelaksana proyek mangkir dari proyek yang sedang dikerjakan.

Bagi perusahaan pelaksana proyek, jaminan ini bisa menjadi sebuah bentuk tanggung jawab atas proyek yang diterima. Jaminan ini akan berisi ketentuan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Ketentuan tersebut bisa berupa target kerja, disertai dengan sanksi yang akan didapatkan jika terjadi pelanggaran pada ketentuan yang sudah tercantum.

Pihak Terkait Jaminan pada Pelaksanaan Proyek

Jaminan ini akan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam pembuatan jaminan ini. Tentu saja masing-masing pihak sudah memiliki bagiannya masing-masing. Ada pihak utama dalam jaminan ini. Sudah tentu jaminan ini akan melibatkan pihak pemilik modal serta perusahaan yang dipercaya untuk menjalankan proyek.

Pihak utama kemudian akan mendatangi pihak penjamin yang merupakan lembaga non-bank. Nantinya pihak utama akan melengkapi semua persyaratan agar jaminan bisa diadakan. Pengajuan jaminan pun tidak boleh sembarangan. Ada ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak penjamin untuk bisa mendapatkan sebuah jaminan pelaksanaan proyek.

Beberapa pihak utama akhirnya mempercayakan pengajuan jaminan ini kepada jasa pengajuan jaminan. Jika menggunakan jasa ini maka pihak jasa akan menjadi pihak terkait juga. Karenanya, pastikan untuk selalu memilih jasa pengajuan jaminan yang terpercaya. Jika masih ragu, bisa tanyakan terlebih dahulu ke konsultan yang disediakan.

Isi Jaminan pada Pelaksanaan Proyek

Jaminan pelaksanaan akan berisi beberapa hal yang tentunya akan menjamin pelaksanaan sebuah proyek. Hal-hal ini harus ada di dalam perjanjian atau kontrak yang akan dikaitkan juga dengan jaminan. Sertakan hal-hal berikut dalam surety bond yang akan diberlakukan pada sebuah proyek yang berjalan:

1. Perjanjian Pemberian Ganti Rugi

Keseluruhan surety bond akan terkait dengan ketentuan kerja serta ganti rugi jika ada pelanggaran yang terjadi. Karenanya, dalam surety bond akan mengandung sebuah perjanjian terkait hal-hal tersebut. Perjanjian terjadi antara kedua pihak utama, pihak pemilik modal serta pihak perusahaan yang mana akan menjadi pelaksana proyek yang sudah direncanakan.

2. Kontrak Kerja

Saat awal pengadaan proyek, kedua pihak utama tentu sudah membuat sebuah kontrak kerja. Kontrak ini terkait dengan target, persyaratan, dan ketentuan kerja sama yang dibangun. Karenanya, kontrak kerja juga akan dimasukkan dalam surety bond sebagai bukti kontrak yang sudah disetujui oleh kedua pihak saat proyek mulai dilaksanakan.

3. Perjanjian dan Ketentuan Pemenuhan Kewajiban

Dalam ketentuan kerjasama, kedua belah pihak tentu akan menyertakan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut harus dipenuhi dalam waktu yang sudah ditentukan. Waktu tersebut juga akan menjadi waktu berlakunya surety bond. Jika ada kewajiban yang belum dipenuhi pada akhir waktu, maka surety bond akan diperpanjang hingga tuntas.

4. Ketentuan Ganti Rugi Atas Kelalaian

Meski pembahasan utama pada surety bond adalah persoalan ganti rugi, hal ini tak oleh asal dilakukan. Harus ada ketentuan tertentu yang ditetapkan dan ditulis dalam jaminan. Hal ini akan menjadi pedoman ganti rugi jika ada pihak yang melakukan kelalaian dan menyalahi perjanjian. Nilai maksimum yang diterapkan untuk penggantian kerugian ini adalah 100% nilai jaminan.

5. Persyaratan Pengajuan Ganti Rugi

Yang terakhir adalah persyaratan penggantian kerugian. Pihak yang dirugikan dapat mengajukan penggantian atas kerugian yang terjadi. Nama pengajuan tersebut juga harus dengan syarat-syarat tertentu. Untuk memperjelas persyaratan dan mempermudah pengajuan, persyaratan dicantumkan juga pada jaminan dan disetujui oleh kedua belah pihak.

Referensi :